Technorati Profile Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites Industrial Engineering
Welcome To DESO Blog's
Info Beasiswa D1 D3 S1 S2
Info Lowongan Kerja

Wednesday, December 31, 2008

Frederick W. Taylor

Member of the American of the American Society of Mechanical Engineers (ASME), much impressed by the concepts offered by Towne (Henry Towne of the Yale and Towne Company published a paper Transactions f the American Society of Mechanical Engineers, stressed the need for engineers o be concerned with the econoimic effects of their decisions), was Frederick W. Taylor. Taylor have ofetn been referred to as the "father of industrial Engineering". Taylor offered the concept that it was an engineering responsibility to design, measure, plan, and schedule work.
Taylor, influenced by both Towne and Wentworth, developed the concept that work design, work measurement, production scheduling, and other staff functions were engineering responsibilities. His attempts to implement his concepts revolutionized industrial productivity.
Even more important than the improvement in shoveling productivity was the concept of applying engineering analysis to human work situations. Taylor initiated the practice of performing an engineering analysis of work requirements specifying the exact method, tools, and equipment to be employed, and then training the worker to perform the opearations as specified.
He eventually determined an optimum method of selected workers to perform this task and carefully trained them to perform the task, exactly as he specified. As a result of his analysis, dramatic changes in pig iron handling productivity resulted.
Analysis of the work requirements and specifications for a method to perform an operation is now called work design or methods study. However, Taylor also pioneered the activity we now generally call work measurement. This activity is concerned with determining the amount of time an operator should be allowed for performing an operation.
Taylor invented stopwatch timestudy, which is still used extensively to determine the time to perform an operation, commonly referred to today as a time standard. Taylor development of timestudy led to time standards, which are the underlying basis for control of labor costs and are a necessary input to scheduling and pricing activities in industry.
Industrial Engineering, which represents the science of operations, has not been embraced by many responsible for operations today; they choose to deny its existence a century after its initiation. they choose to believe that operation simply require common sense. the history of engineering is replete with such attitudes. There are firms just today discovering that industrial engineering effectively deals with problems they have been unable to solve effectively throughout their past. In a sense, even today, in some firms, doing industrial engineering work ia a bit like doing missionary work.

Sunday, December 28, 2008

WIMAX

WiMAX, (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMANSebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi.Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.



Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV.




Keuntungannya adalah WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut. kemudian Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX.




Di Indonesia, Wimax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi Wimax (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance. Akses broadband nirkabel Wimax diharapkan mampu memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.

Source :
www.ristinet.com
http://en.wikipedia.org/wiki/WiMAX
http://netsains.com/2008/02/wimax
www.spaink.net/images
http://library.thinkquest.org/04oct/01721/wireless/wimax

Preventive Maintenance


Preventive maintenance is a schedule of planned maintenance actions aimed at the prevention of breakdowns and failures. Preventive maintenance activities include equipment checks, partial or complete overhauls at specified periods, oil changes, lubrication and so on. In addition, workers can record equipment deterioration so they know to replace or repair worn parts before they cause system failure.The ideal preventive maintenance program would prevent all equipment failure before it occurs.Without preventive maintenance, for example, costs for lost production time from unscheduled equipment breakdown will be incurred. Also, preventive maintenance will result in savings due to an increase of effective system service life.Long-term benefits of preventive maintenance include:

Improved system reliability, Decreased cost of replacement,Decreased system downtime,
Better spares inventory management.


Source :http://www.weibull.com/

Saturday, November 22, 2008

Risk Management produk Mentari INDOSAT

Manajemen resiko sebenarnya adalah proses untuk mengenali, mengukur, dan mengelola resiko lebih transparan dan dekat, dengan menggunakan tool, teknik dan sains.

Resiko dalam pengambilan keputusan dapat didekati karena adanya teori probabilitas dan statistik yang memungkinkan kita memiliki alat untuk memilah, meng-quantify dan mengukur risiko.Sebab statistik mengandung (numerical memory), yang dapat membaca suatu alur tertentu yang memungkinkan kita memproyeksikan kemungkinankemungkinan yang akan kita hadapi di masa mendatang.

Indosat merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi, dengan tiga bidang usaha yaitu Cellular, Fixed Telecom dan MIDI.

Diantara ketiganya, bidang bisnis Celullar memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan Indosat secara keseluruhan. Diantara produk selularnya, Mentari merupakan salah satu produk utama yang terus dikembangkan oleh Indosat.

Tingginya tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates) di Bandung Raya, yang mengindikasikan rendahnya tingkat loyalitas pelanggan Mentari. Hal tersebut merupakan salah satu risiko pemasaran yang sedang dihadapi oleh Indosat saat ini.

Risiko pemasaran yang berkaitan dengan tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates), citra Mentari di Bandung Raya, diidentifikasi dan dinilai dari persepsi pelanggan melalui penyebaran kuesioner.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi alasan pelanggan Mentari di Bandung Raya dalam melakukan peralihan adalah struktur tarif (pricing structures), sedangkan faktor utama yang mempengaruhi citra Mentari adalah layanan bernilai tambah (value-added services).

Matriks probabilitas dan dampak menunjukkan risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung Raya adalah risiko strategi akuisisi, risiko strategi retensi, risiko penentuan segmen,target dan posisi, risiko struktur tarif, risiko kualitas layanan, risiko pindahnya pelanggan lama dan risiko persaingan merupakan risiko utama dalam pemasaran Mentari.

Dengan menerapkan manajemen resiko di pada produk Mentari INDOSAT, dapat diketahui bahwa kualitas layanan melalui perbaikan infrastruktur, serta penentuan struktur tarif berdasarkan pasar dan penguatan citra melalui asosiasi merek, mempengaruhi tingakat peralihan jumlah pelanggan.

Oleh sebab itu, dengan Risk Management dapat menangkap segala resiko yang relevan, mempersiapkan waktu diri kita untuk mem-follow up-nya, Kemudian Improve managerial control with up-to-date reporting.

Source: http://digilib.itb.ac.id/

Saturday, November 8, 2008

Tools S Curve Untuk Project MIS


sesungguhnya apapun sesuatu aktifitas manusia dapat digolongkan sebagai sebuah proyek apabila memiliki kriteria seperti ini :
"Memiliki Goal yang spesifik, dan dalam tahapan pengerjaanya biasanya memiliki goal-goal tertentu pula"

"Bersifat sementara, artinya ada awal proyek dan ada akhir proyek"


"Bersifat unik, berbeda dari satu proyek ke proyek lainnya. Perbedaan ini bisa dalam lingkup kerja, tempat, waktu, material, pelaksana, kendala, dana, iklim, dll"


"Memiliki resources atau sumber daya yang terbatas untuk proyek tersebut. Sumber daya disini meliputi Dana, Tenaga Kerja, Material, Peralatan proyek, Waktu, Metoda, dan Informasi".

Perjalanan kitapun misal dari rumah ke kampus sesungguhnya adalah sebuah proyek! Yang membedakan hanya kompleksitas, kesulitan dan keterbatasan resources nya saja.
Lalu mengapa sebagian orang membutuhkan sebuah metoda yang disebut MANAJEMEN untuk mengelola proyek tersebut? Justru karena sebuah proyek memiliki Goal yang harus dicapai, sementara proyek memiliki keterbatasan resources, maka untuk memastikan pencapaian goal dengan tepat dalam kapasitas keterbatasan resources yang tersedia, maka dibutuhkan pendekatan Manajemen untuk mengelola keterbatasan resources tadi.
Karena didalam Manajemen memiliki fungsi-fungsi Perencanaan, Pelaksanaan (yang melibatkan fungsi-fungsi Organizing, Staffing, Directing), dan Pengendalian (Monitoring dan Control).

Tujuan dari Manajemen tersebut untuk menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, dan waktu pelaksanaan yang tepat. Karena ketiganya adalah 3 elemen yang saling mempengaruhi.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut maka cukup banyak tools dalam Project Management yang dapat digunakan, seperti Project Charter, WBS, CPM Skedul, Estimasi, Cost Control, Kurva-S, Progress Report, Information Distribution Matrix, PERT (Schedule Risk assesment), Risk Assesment, Procurement Plan, dll.

Kurva S merupakan kurva yang menyerupai huruf S. kurva itu merupakan alat kendali suatu jadwal pelaksanaan proyek pada proyek yang akan atau sedang dijalankan. Proyek yang akan dikerjakan tentunya harus mempunyai jadwal-jadwal pengerjaan atau semacam target tiap minggu perbulannya. Target tiap minggu itu diberikan bobot setiap item pekerjaan yang sesuai dengan bobot kerjanya.

Saturday, October 18, 2008

Apakah Barcode ??

Apa yang dimaksud dengan barcode? Yang dimaksud dengan barcode adalah metode identifikasi otomatis dan kumpulan data. Barcode diperkenalkan pertama oleh Joseph woodland dan Bernard Silver pada tanggal 7 Oktober 1952. Barcode Woodland dan Silver digambarkan seperti simbol “bull’s eye”, yaitu lingkaran yang berkonsentrik.
Barcode pertama kali digunakan secara komersial pada tahun 1966.
Kemudian disadari bahwa, perlu adanya standarisasi barcode untuk didunia industri. Dan pada tahun 1970 oleh Universal Grocery products Identification Code atau UGPIC atau Logicon Inc, membuat barcode equipment pertama kali untuk diecerkan kepada dunia industri.
Kemudian UGPIC berkembang menjadi U.P.C Symbol set atau Universal product Code, U.P.C simbol masih terbatas digunakan di Amerika Serikat.
Pada bulan Juni 1974, scanner U.P.C. Peratama kali digunakan di Marsh supermarket Troy, Ohio. Produk pertama yang sudah mempunyai barcode dari Wrigley packet.

Tuesday, September 30, 2008

Information System Analysis

Hallo hari saya akan memberikan artikel tentang Information system analysis.
Information system analysis dapat dikembangkan dengan beberapa cara, mengelola dan mengunakan sistem dari aktivitas, orang-orang dan data yang kemudian diproses untuk informasi perusahaan.Information system analyst harus mampu secara efektif mengkombinasikan informasi-informasi yang terkumpul dengan pengertian memberikan gambaran solusi informasi. Analis Sistem IT membutuhkan beberapa hal yaitu:
1. Pengembangan sistem informasi
2. Management sistem informasi
3. Pembuatan sistem informasi strategi berdasarkan berbagai disiplin ilmu, yaitu
bisnis management, ilmu komputer, engineering sciences dan behavioral sciences.
Kemudian sumber-sumber yang dapat menolong kita dalam menyelesaikan tugas ini yaitu :
1. Supplement untuk staff kamu dengan service systems analysis
2. Kebutuhan dukungan yang spesifik systems analysis
3. Melakukan penjadwalan teknologi analisa sistem untuk pemerintah.
Mungkin saat ini saja artikel yang saya bahas terimakasih